SENI REYOG PONOROGO part 5


       Fenomena kata REOG dan REYOG terjadi di masyarakat. Kata REOG diciptakan oleh Bupati Ponorogo Bapak Markum Singadimeja sebagai semboyan kota Ponorogo. Kata REOG sebagai sebuah semboyan kota merupakan kepanjangan dari Resik Endah Omber Girang-gemirang. Semboyan tersebut kurang lebih artinya adalah sebagai berikut kota Ponorogo diharapkan menjadi kota yang bersih, indah (asri), murah (makmur), sehingga serba bahagia.
   Kata REYOG merupakan
penulisan nama untuk seni REYOG PONOROGO jadi bukan seni
REOGPONOROGO. Kata REYOG merupakan sebuah singkatan dari sebagian gatra dalam tembang Pocung. REYOG berasal kepanjangan dari Rasa kidung, Ingwang (dibaca: Engwangsuksma adi luhung, Hyang Widhi, Olah kridhaning Gusti, Gelar gulung karsaning Sang Maha Kwasa.
     Kata REYOG dalam buku “Pedoman Dasar Kesenian Reog Ponorogo dalam Pentas Budaya Bangsa” disebutkan berasal dari kata Riyeg dan Riyoqun. Kata Riyeg berasal dari padanan kata reyot atau horeg (bergetar) diambil dari suasana dimana seni Reyog Ponorogo tersebut diciptakan. 
      Kata Riyuqun bermakna Khusnul Khotimah yaitu walaupun seluruh perjalanan hidup manusia dilumuri dengan berbagai dosa dan noda, bilamana sadar dan beriman yang pada akhirnya bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa maka, jaminannya adalah sebagai manusia yang sempurna, baik dan muslim sejati.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © INDOMAMPIR2